Minimalisir Insiden di Jalan Hauling, Legislator Bebie Minta Perusahaan Membuat Job Safety Analysis
Puruk Cahu, Lintas Mura News-Menyikapi Kecelakaan yang terjadi antara Warga Desa Tabulang bernama Ijon (46) yang tewas karena motor yang dikendarainya merk Honda CB 150 warna merah putih bertabrakan dari arah depan dengan unit hauling batubara dari perusahaan PT. Borneo Prima DT 031 tepatnya di jalan hauling PT. Borneo Prima KM. 28.300 wilayah Desa Doan Arung Kecamatan Tanah Siang, pada Kamis (18/7/2024) lalu.
Anggota DPRD Murung Raya Bebie S.Sos.,S.H.,M.M.,M.A.P tegas meminta Perusahaan PT. Borneo Prima dan perusahaan lain yang menggunakan jalur yang sama diminta agar membuat jalur kiri atau jalur umum untuk meminimalisir terjadinya incident atau kecelakaan di jalur Hauling perusahaan.
“Kita sangat menyesalkan kejadian kecelakaan itu yang mengorbankan warga kita, seharusnya itu tidak perlu terjadi bila memang perusahaan dan karyawannya termasuk driver, operator berkomitmen dalam menjalankan SOP yang ada. Memang musibah tidak kita kehendaki, tapi kita setidaknya meminimalisir atau mengurangi terjadinya Incident tersebut dengan cara membuat Job Safety Analysis (JSA) dalam setiap pekerja. termasuk tim hauling. Untuk kedepan pihak Perusahaan (PT.Borneo Prima), atau perusahaan-perusahaan lain yang menggunakan jalur hauling tersebut mau tidak mau harus merubah aturan jalur, yaitu menggunakan jalur umum atau jalur kiri seperti yang dilakukan oleh Perusahaan PT. Adaro, PT.AKTPT, PT. MGM dan groupnya. Perusahan lain bisa kenapa BP tidak, padahal sama-sama jalan HPH yg dipakai bersama, Karena sudah banyak sekali jalur hauling ini memakan korban jiwa, kata Bebie kepada awak media, Jumat (19/7/2024).
Yang kedua Bebie juga meminta Perusahaan PT.Borneo Prima dan perusahaan lain yang menggunakan jalur hauling tersebut harus membuat aturan bagi driver, operator untuk taat dan tertib pada standar kecepatan, apalagi saat melewati daerah perkampungan.
“Walaupun itu sudah dipasang rambu – rambu 20 km/ jam tapi faktanya itu kecepatan bisa sampai 50 atau 60 km/jam saat melewati perkampungan, ini sangat berbahaya bagi pengguna jalan lain dan berpotensi besar terjadinya kecelakaan, mengingat jalur jalan ini juga digunakan oleh masyarakat,” ujarnya.
Dan ketiga terkait penyiraman jalan, sekretaris fraksi PDIP DPRD Mura dari komisi II itu juga meminta penyiraman dengan menggunakan unit yang memang standart tambang dan harus rutin dilakukan, karena debu yang bertebaran selain merupakan salah satu faktor penyebab kecelakaan karena mengganggu jarak pandang pengemudi, juga sangat berpengaruh besar terhadap kesehatan masyarakat disekitar di jalur hauling.(Red)
Posting Komentar